BAB 1
BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN
Besaran fisika didefinisikan sebagai ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas. Besaran fisika terdiri dari :
a. Besaran pokok
Besaran pokok merupakan besaran dasar yang sudah ditetapkan terlebih dahulu
No. | Besaran Pokok | Satuan SI / MKS | Singkatan | Satuan Sistem CGS | Singkatan |
1 | Panjang | meter | m | centimeter | cm |
2 | Massa | kilogram | kg | gram | g |
3 | Waktu | detik | s | detik | s |
4 | Suhu | kelvin | K | Kelvin | K |
5 | Kuat arus listrik | ampere | A | stat ampere | statA |
6 | Intensitas cahaya | candela | Cd | candela | Cd |
7 | Jumlah zat | kilo mol | kmol | mol | mol |
Sistem | Awalan Satuan | Lambang | Konversi |
Konversi Makro | Eksa | E | 1018 |
Peta | P | 1015 | |
Tera | T | 1012 | |
Giga | G | 109 | |
Mega | M | 106 | |
kilo | k | 103 | |
hekto | h | 102 | |
deka | da | 101 | |
MKS | meter | | 1 |
Konversi Mikro | centi | c | 10-2 |
mili | m | 10-3 | |
mikro | μ | 10-6 | |
nano | n | 10-9 | |
piko | p | 10-12 | |
femto | f | 10-15 | |
atto | a | 10-18 |
b. Besaran turunan.,
Besaran turunan adalah besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok atau besaran turunan lainnya.
No. | Besaran Turunan | Penjabaran dari Besaran Pokok | Satuan Sistem MKS |
1 | Luas | Panjang × Lebar | m2 |
2 | Volume | Panjang × Lebar × Tinggi | m3 |
3 | Massa jenis | Massa : Volume | kg/m3 |
4 | Kecepatan | Perpindahan : Waktu | m/s |
5 | Percepatan | Kecepatan : Waktu | m/s2 |
6 | Gaya | Massa × Percepatan | newton (N) = kg.m/s2 |
7 | Usaha | Gaya × Perpindahan | joule (J) = kg.m2/s2 |
8 | Daya | Usaha : Waktu | watt (W) = kg.m2/s3 |
9 | Tekanan | Gaya : Luas | pascal (Pa) = N/m2 |
10 | Momentum | Massa × Kecepatan | kg.m/s |
No. | Besaran Turunan | Hasil Konversi |
1. | 1 dyne | 10-5 newton |
2. | 1 erg | 10-7 joule |
3. | 1 kalori | 0,24 joule |
4. | 1 kWh | 3,6 x 106 joule |
5. | 1 liter | 10-3 m3 = 1 dm3 |
6. | 1 ml | 1 cm3 = 1 cc |
7. | 1 atm | 1,013 x 105 pascal |
8. | 1 gauss | 10-4 tesla |
Satuan dari suatu besaran merupakan sesuatu yang menyatakan hasil pengukuran. Sistem satuan pada prinsipnya bersifat standar atau baku yang disebut sistem internasional atau disingkat SI, memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun, misalnya suhu, tekanan dan kelembaban.
2. bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
3. mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.
Pengukuran didefinisikan sebagai membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan. Dalam melakukan pengukuran orang selalu berhadapan dengan benda atau objek yang diukur, alat ukur, dan satuan yang digunakan, baik yang baku maupun yang tidak baku. Satuan yang tidak baku merupakan satuan yang nilainya tidak tetap dan tidak standar. Standart satuan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Standar untuk Satuan Pokok Panjang
Standar untuk satuan pokok panjang dalam SI adalah meter (m). Satu meter standar sama dengan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa (vakum) pada selang waktu 1/299 792 458 sekon. Untuk mengukur panjang digunakan alat sebagai berikut:
a. Mistar
Mistar dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala mm. Mistar dengan skala terkecil cm disebut mistar berskala cm. Mistar mempunyai tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
b. Jangka sorong
Jangka sorong mempunyai nonius atau vernier, yaitu skala yang mempunyai panjang 9 mm dan dibagi atas 10 bagian yang sama. Perbedaan satu bagian skala nonius dengan satu skala utama adalah 0,1 mm, sehingga tingkat ketelitian jangka sorong adalah sebesar 0,1 mm. Bagian penting yang terdapat pada jangka sorong adalah:
1) Rahang tetap yang memiliki skala utama.
2) Rahang sorong (dapat digeser-geser) yang memiliki skala nonius.
c. Mikrometer Sekrup
Alat ukur panjang ini memiliki tingkat ketelitian yang paling tinggi yaitu sebesar 0,01 mm. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda yang sangat tipis, misalnya; tebal kertas.
2. Standar untuk Satuan Pokok Massa
Standar untuk satuan pokok massa dalam SI adalah kilogram ( kg ). Satu kilogram standar sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platina-iridium. Massa standar disimpan di Sevres, Paris, Perancis. Massa satu kilogram standar mendekati massa 1 liter air murni pada suhu 40 C. Untuk menentukan massa benda dapat digunakan neraca sama lengan, neraca tiga lengan (O’hauss – 2610 dapat mengukur massa sampai 2.610 kg dengan ketelitian 0,1 gram ), neraca empat lengan (O’hauss – 311 dapat mengukur massa sampai 310 gram dengan ketelitian 0,01 gram).
3. Standar untuk Satuan Pokok Waktu
Standar untuk satuan pokok waktu dalam SI adalah sekon (s). Satu sekon standar adalah waktu yang diperlukan oleh atom Cesium – 133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. Untuk menentukan selang waktu atau lamanya perjalanan biasanya digunakan jam atau stopwatch.
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Alat untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer. Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Jenis-jenis termometer, antara lain :
a. Termometer zat cair dalam gelas
Termometer ini biasanya digunakan untuk mengukur temperatur pada daerah batas pengukuran yang dipengaruhi oleh jenis zat termometrik yang berupa cairan dalam pipa kapiler.
b. Termokopel
Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rangkaian tertutup. Keuntungan termokopel terletak pada kecepatan mencapai keseimbangan suhu dengan sistem yang akan diukur.
c. Termometer hambatan listrik
Dasar kerja termometer ini adalah hambatan listrik dari logam akan bertambah apabila suhu logam tersebut naik.
d. Termometer gas volume tetap
Termometer ini terdiri dari bola yang berisi gas yang dihubungkan dengan tabung manometer. Prinsip kerjanya adalah perubahan tekanan suatu gas akibat perubahan suhu bila volumenya tetap.
Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain :
a. Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.
b. Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.
c. Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
d. Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu – 400C dan mendidih pada suhu 3600C.
e. Volume air raksa berubah secara teratur.
beberapa kerugian air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain:
a. Air raksa harganya mahal.
b. Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
c. Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.
Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
a. Alkohol harganya murah.
b. Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternayata alkohol mengalami perubahan volume yang besar.
c. Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol –1300C.
Kerugian menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
a. Membasahi dinding kaca.
b. Titik didihnya rendah (780C)
c. Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu memberi pewarna dahulu agar dapat dilihat.
Jenis-jenis thermometer yang digunakan sehari-hari:
1. Termometer Celsius
Dibuat oleh Anders Celsius dari Swedia pada tahun 1701 - 1744.
a. Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendidih (100 0C).
b. Titik tetap bawah menggunakan air yang membeku atau es yang sedang mencair (00 C).
c. Perbandingan skalanya 100.
2. Termometer Reamur
Dibuat oleh Reamur dari Perancis pada tahun 1731.
a. Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih (800R).
b. Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair (00R).
c. Perbandingan skalanya 80.
3. Termometer Fahrenheit
Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986-1736
a. Titik tetap atas menggunakan air mendidih (2120F).
b. Titik tetap bawah menggunakan es mencair (00F).
c. Perbandingan skalanya 180.
4. Termometer Kelvin
Dibuat oleh Kelvin dari Inggris pada tahun 1848-1954
a. Titik tetap atas menggunakan air mendidih (373 K).
b. Titik tetap bawah menggunakan es mencair (273 K).
c. Perbandingan skalanya 100.
C | R | (F – 32) | K |
5 | 4 | 9 | 5 |
Hubungan antara Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin sebagai berikut :
BAB 2
ASAM, BASA, DAN GARAM
Berdasarkan sifat asam dan basa, larutan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
1. Asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam akan terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif. Larutan asam rasanya masam, memiliki pH kurang dari 7, serta bereaksi dengan Reaksi asam dengan logam bersifat korosif. Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu:
a. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam.
b. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.
Beberapa asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
a. Asam asetat terdapat di dalam larutan cuka
b. Asam askorbat terdapat di dalam jeruk, tomat, sayuran
c. Asam sitrat terdapat di dalam jeruk
d. Asam borat terdapat di dalam larutan pencuci mata
e. Asan karbonat terdapat di dalam minuman berkarbonasi
f. Asam klorida terdapat di dalam asam lambung, obat tetes mata
g. Asam nitrat terdapat di dalam pupuk, peledak ( TNT )
h. Asam fosfat terdapat di dalam deterjen, pupuk
i. Asam sulfat terdapat di dalam baterai mobil, pupuk
j. Asam tatrat terdapat di dalam anggur
k. Asam malat terdapat di dalam apel
l. Asam formiat terdapat di dalam sengatan lebah
m. Asam laktat terdapat di dalam keju
n. Asam benzoat terdapat di dalam bahan pengawet makanan
2. Basa (Hidroksida) adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH– ). Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O). Adapun larutan basa rasanya pahit, terasa licin, dan harga pH lebih besar dari 7. Sabun merupakan salah satu zat yang bersifat basa.
a. Aluminium hidroksida terdapat di dalam deodoran, antasid
b. Kalsium hidroksida terdapat di dalam mortar dan plester
c. Magnesium hidroksida terdapat di dalam obat urus-urus, antasid
d. Natrium hidroksida terdapat di dalam bahan sabun
3. Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Ada tiga jenis garam, yaitu garam normal (pH = 7), garam asam (pH < 7), dan garam basa (pH > 7).
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain :
a. Asam + basa, menghasilkan garam + air
Warna lakmus dalam larutan
|
c. Asam + oksida basa, menghasilkan garam + air
d. Oksida asam + oksida basa, menghasilkan garam
e. Logam + asam, menghasilkan garam + H2
Reaksi penetralan berguna bagi manusia, antara lain:
1. Poduksi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat dinetralkan dengan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2.
2. Para petani menggunakan reaksi penetralan agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi tanaman dapat menjadi netral dengan menambahkan senyawa basa Ca(OH)2 atau air kapur.
3. Pasta gigi mengandung basa, berfungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut.
4. Natrium klorida (NaCl) atau Garam dapur digunakan untuk menambah rasa makan
5. Natrium bikarbonat (NaHCO3) atau Baking soda digunakan untuk pengembang kue
6. Kalsium karbonat (CaCO3) atau Kalsit digunakan untuk cat tembok dan bahan karet
7. Kalium nitrat (KNO3) atau Saltpeter digunakan untuk pupuk, bahan peledak
8. Kalium karbonat (K2CO3) atau Potash digunakan untuk sabun dan kaca
9. Natrium fosfat (Na3PO4) atau TSP digunakan untuk deterjen
10. Amonium klorida (NH4Cl) atau Salmiak digunakan untuk baterai kering
Harga pH atau derajat keasaman dapat diukur dengan menggunakan indikator, misalnya kertas lakmus, indikator fenolftalin, indikator universal dan indikator alami, seperti; warna bunga sepatu, kulit manggis, kubis ungu atau jenis bunga-bungaan yang berwarna dan kunyit. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman
Sifat asam ditunjukkan oleh perubahan warna indikator buatan dan indikator alami menjadi warna kemerahan, sedangkan sifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna indikator buatan dan indikator alami menjadi warna kebiruan atau kehijauan. Larutan bersifat netral jika pH = 7, larutan bersifat asam jika pH < 7, dan larutan bersifat basa jika pH > 7. Lakmus digunakan sebagai indikator asam-basa, sebab lakmus memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
a. Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa.
b. Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama.
c. Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas. Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak.
Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
Perubahan warna indikator universal larutan
|
Warna ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa, dan netral.
|
Sebenarnya air murni adalah penghantar listrik yang buruk. Akan tetapi bila dilarutkan asam, basa, atau garam ke dalam air maka larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang larut dalam air dan dapat membentuk suatu larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit. Contohnya adalah larutan garam dapur dan larutan asam klorida. Zat yang tidak menghantarkan arus listrik dinamakan larutan nonelektrolit. Contohnya adalah larutan gula dan larutan urea. Sifat daya hantar listrik suatu larutan dapat diuji dengan menggunakan alat uji elektrolit.
BAB 3
UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN
A. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Di alam terdapat 92 jenis unsur alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan. Unsur dikelompokkan menjadi tiga (3) bagian, yaitu :
1. Unsur logam
a. Khrom (Cr)
Digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja menjadi stainless steel.
b. Besi (Fe)
Merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, mobil dan rel kereta api.
c. Nikel ( Ni )
Nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa, oleh karena itu nikel digunakan sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh.
d. Tembaga (Cu)
Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
e. Seng (Zn)
Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.
f. Platina (Pt)
Platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.
g. Emas (Au)
Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni.
2. Unsur non logam
Pada umumnya unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak dapat ditempa. Beberapa unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Fluor (F)
Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, freon – 12 sebagai pendingin kulkas dan AC.
b. Brom (Br)
Senyawa brom digunakan sebagai obat penenang saraf, film fotografi, dan bahan campuran zat pemadam kebakaran
c. Yodium (I)
Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung
3. Unsur semi logam (Metaloid)
Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :
a. Silikon (Si)
Terdapat di alam terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28 %dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta bahan untuk membuat gelas dan keramik.
b. Germanium ( Ge )
Keberadaan germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.
Unsur dapat berupa unsur logam, unsur non logam, dan unsur metaloid. Wujud unsur dapat berupa padat (misalnya besi), berwujud cair (misalnya raksa) dan berwujud gas (misalnya oksigen). Jons Jacob Berzelius (1779~1848), memperkenalkan tata cara penulisan nama dan lambang unsur, yaitu:
1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yang diambil dari huruf awal nama unsur tersebut.
2. Lambang unsur ditulis dengan huruf kapital.
3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan dengan cara menambah satu huruf di belakangnya dan ditulis dengan huruf kecil.
Dalam rumus kimia suatu unsur tercantum lambang atom unsur itu, yang diikuti satu angka. Lambang unsur menyatakan nama atom unsurnya dan angka yang ditulis agak ke bawah menyatakan jumlah atom yang terdapat dalam satu molekul unsur tersebut, contoh:
a. O2 berarti 1 molekul, gas oksigen. Dalam 1 molekul gas oksigen terdapat 2 atom oksigen
b. P4 berarti 1 molekul fosfor. Dalam 1 molekul fosfor terdapat 4 atom fosfor.
c. 2O berarti 2 atom oksigen yang terpisah dan tidak terikat secara kimia.
d. 4P berarti 4 atom fosfor yang terpisah dan tidak terikat secara kimia
B. Senyawa
Senyawa terbentuk dari beberapa unsur karena adanya ikatan kimia dan terbentuk melalui reaksi kimia.. Senyawa dituliskan dalam wujud rumus kimia. Rumus kimia adalah zat yang terdiri dari kumpulan lambang-lambang unsur dengan komposisi tertentu. Komposisi tersebut berupa bilangan yang menyatakan jumlah atom penyusunnya (angka indeks). Misal, suatu senyawa terdiri dari atom unsur natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl). Rumus kimia dapat berupa:
1. Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat. Misal:
a. H2O berarti 1 molekul air
Dalam 1 molekul air terdapat 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen
b. CO2 berarti 1 molekul gas karbon dioksida
Dalam 1 molekul gas karbondioksida terdapat 1 atom karbon dan 2 atom oksigen.
c. C12H22O11 berarti 1 molekul gula
Dalam 1 molekul gula terdapat 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen.
2. Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom–atom pembentuk senyawa. Misal, rumus kimia C2H4, maka rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2.
Joseph Lonis Proust (1754~1826) seorang ilmuwan dari Perancis mengemukakan hukum perbandingan tetap atau sering dikenal dengan hukum Proust, yaitu : perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa adalah tetap. Dari percobaan yang dilakukan oleh Proust ditarik kesimpulan bahwa:
1. Air tersusun dari oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa unsur oksigen banding hidrogen adalah 8 : 1
2. Jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap
C. Campuran
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap, tanpa melalui reaksi kimia. Campuran dapat berupa:
1. Campuran homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi, misalnya; larutan.
2. Campuran heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya, misalnya; campuran terigu dan air Di dalam campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Koloid
Partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s.d 1 mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
b. Suspensi
Partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar